Perempuan, mmmhh biarlah mereka berkata kami sebagai the devils gateway, memang faktanya seperti itu... tak dapat dipungkiri memang perempuan adalah pintu gerbang yang membuka pintu-pintu dosa, tapi satu hal yang tak dapat dipungkiri juga bahwa dibawah telapak kaki perempuan jualah syurga yang dijanjikan Allah itu berada, yah itu berarti salah satu pintu menuju syurga terdapat pada perempuan, mmmhhh kenapa tidak di bawah kaki laki-laki??? Kenapa ada hari Ibu tetapi tidak ada hari ayah??? Pertanyaan besarpun harus dijawab oleh kaum perempuan sendiri yang tidak memahami bahwa dirinya begitu berharga, tidak sadar bahwa saat ini perempuan menjadi komoditi pasar daaannnn perlu dimengerti juga oleh kaum laki-laki yang memandang perempuan sebelah mata atau memandang perempuan pakai kaca mata kuda atau kaca mata jengkol sehingga ia dengan begitu mudahnya memanfaatkan “kepolosan perempuan” untuk mewujudkan “mimpi-mimpinya”.
Upzz sebelum membahas perempuan ada baiknya kita flashback dimana pada masa lalu perempuan itu begitu menyedihkan hikzhikz.....
Di india ketika seorang suami meninggal dunia maka seorang istri harus ikut membakarkan dirinya dalam upacara pembakaran jenazah suaminya sebab kalau ia tidak ikut membakarkan dirinya maka ia dianggap sebagai perempuan yang hina yang tidak ada nilai dan harganya,wanita dianggap jelek sepadan dgn kematian neraka racun dan api.
Perempuan pada masa sebelum Islam mencerahkan tanah Arab dianggap sebagai suatu kehinaan, ketika ada keluarga yang melahirkan seorang anak perempuan maka keluarga itu akan menutup diri, menutup pintu rumah rapat-rapat karena merasa malu dengan kelahiran anaknya yang berjenis kelamin perempuan. Masih teringat oleh kita bagaimana seorang Umar bin Khatab mengubur hidup-hidup anak perempuannya, hal ini tentu saja bukan hanya dilakukan oleh Umar bin Khattab tetapi banyak dilakukan juga oleh orang-orang terdahulu.
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِاْلأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيْمٌ. يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوْءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُوْنٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلاَ سَاءَ مَا يَحْكُمُوْن
“Apabila salah seorang dari mereka diberi kabar gembira dgn kelahiran anak perempuan menjadi merah padamlah wajah dlm keadaan ia menahan amarah. Ia menyembunyikan diri dari orang banyak krn buruk berita yg disampaikan kepadanya. apakah ia akan memelihara dgn menanggung kehinaan ataukah akan menguburkan hidup-hidup di dlm tanah? Ketahuilah alangkah buruk apa yg mereka tetapkan itu.”
Kemudian perempuan dijadikan sebagai warta warisan, seorang anak bisa menjadi menikahi (inipun kalau menikah) ibunya ketika sang ayah telah meninggal
Yunani yang dulu dikatakan telah memiliki “peradaban yg tinggi”. Mereka menempatkan wanita tdk lbh dari sekedar barang murahan yg bebas utk diperjualbelikan di pasaran. Wanita di sisi mereka tdk memiliki kemerdekaan dan kedudukan tdk pula diberi hak waris. jadi tidak heran kalau plato, aristoteles mengatakan bahwa perempuan adalah The Devils gateway, dan pernyataan inipun diaminin oleh para filofis abad skolastik atau abad pertengahan yang tidak lain dan tidak bukan adalah orang-orang nasrani
menurut mereka wanita adl makhluk terlaknat krn wanitalah Nabi Adam melanggar larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala hingga dikeluarkan dari surga. Sebagian golongan Yahudi menganggap ayah si wanita berhak memperjualbelikan putrinya.
sekitar abad ke-5 Masehi orang-orang Nasrani mengadakan suatu konsili untuk membahas apakah wanita itu sebagai manusia yang memiliki ruh atau tidak atau hanya tubuh saja, dan keputusan konsili itu menyatakan bahwa wanita itu tubuh tanpa ruh yang tidak akan selamat dari azab api neraka, kecuali Maryam ibu Isa.
wooowwww bayangkan kalau pandangan-pandangan di atas masih berlaku hingga sekarang....
betapa menyedihkannya menjadi seorang wanita. Beruntung sekali kita sebagai wanita dilahirkan pada masa-masa sekarang... ^_^
Fakta sejarah di atas tentu tidak dapat dilupakan begitu saja, betapa perempuan dianggap begitu hina dan tak berharga sampai Islam datang dan mengubah semuanya. Perempuan yang tadinya menjadi benda yang diwariskan setelah Islam datang perempuan malah mendapatkan warisan.
Betapa mulianya seorang perempuan menurut Islam, di setiap kesuksesan seorang laki-laki ada perempuan hebat yang berada disampingnya. Contohnya sangat banyak, Nabi besar kita Muhammad SAW yang begitu gigih dan kuat dalam menyampaikan risalah kenabiannya di awal kenabiannya periode Mekkah disempingnya da perempuan hebat Khadijah yang senantiasa memberikan tempat yang menyejukkan, mendamaikan dan meneduhkan ketika Nabi merasa galau dan gelisah. Soeharta yang begitu kuat -terlepas dari berbagai pro dan kotra terhadap beliau-ada wanita hebat dengan ketulusan cinta yang selalu setia berada disamping baliau, tidak kah ini terbukti ketika Ibu Tin meninggal maka kekuatan itupun kian melemah.
Syurga dibawah telapak kaki Ibu....
Perempuan dikatakan sebagai the devils gateway tetapi perempuan juga sebagai kunci untuk membuka pintu-pintu syurga, mengapa dibawah telapak kaki perempuan???
Melalui perempuan banyak amal kebaikan yang dapat diperoleh, menghargai perempuan, menjaga kesucian perempuan, mematuhi perintah ibu, menyayangi ibu, intinnya mah banyak peluang yang dapat kita lakukan untuk meraih kunci syurga melalui seorang perempuan.
Perempuan dilahirkan memang dijadikan sebagai cobaan, masih ingatkah kisah Zulaiha yang cantik jelita menggoda Yusuf karena Zulaiha tidak tahan dengan ketampanan Yusuf, ketika itu pilihan ada ditangan Nabi Yusuf untuk menjadikan perempuan itu sebagai pintu gerbang untuk membawa dia kepada pintu-pintu dosa atau godaan Zulaiha itu dijadikannya sebagai cobaan untuk membuktikan keteguhan keimanannya dan ternyata sejarah membuktikan Nabi Yusuf memilih untuk menjadikan perempuan sebagai cobaan untuk meneguhkan keimanannya dan pada akhirnya diapun menikahi zulaiha dan membuka pintu-pintu syurga dari perempuan itu.
Memang tidak semua laki-laki bisa sekuat Nabi yusuf tetapi ini cukup membuktikan bahwa pada dasarnya perempuan diciptakan sebagai cobaan dan ini yang harus laki-laki tauu bahwa ia harus berhasil dan harus berusaha menghadapi cobaan-cobaan itu, Perempuan yang baik adalah dia yang mengerti betapa dia itu begitu berharga dia ibarat batu permata yang jika diasah bisa menjadi permata yang sangat indah yang memberikan silau indah dari berbagai sudut pandang orang-orang yang melihatnya, tetapi jika tidak di asah dia menjadi batu seperti kebanyakan batu-batu yang lain tak berharga dan tak bernilai karena ia sendiri tidak menyadari betapa dia begitu berharga.
Bahkan kami perempuan adalah tiang negara sebagaimana terdapat dalam sebuah hadist (derajat hadist ini tidak shahih)
"wanita adalah tiang negara,apabila wanitanya baik,maka negara pun akan baik,apabila wanitany rusak,maka negara pun akan rusak"
Mmmhh ini juga dapat diartikan bahwa perempuan adalah penentu rusaknya suatu negara, lihatlah ketika akhlak perempuan pada suatu negara mulai bobrok maka akhlak bangsa pada negara tersebut juga akan bobrok...
betapa karena negara itu terdiri dari kumpulan keluarga-keluarga dan keluarga itu dipimpin oleh kepala keluarga yang tidak luput dari pengaruh seorang perempuan, dan seorang pemimpin negara betapapun hebatnya pasti berasal dari salah satu keluarga dan ini berarti ia tidak luput dari pendidikan seorang perempuan dalam keluarganya itu,
yaaahh betapa berat tanggung jawab seorang perempuan, tetapi banyak yang tidak menyadari termasuk saya, yang saat ini masih mencari puzle-puzle dan menyusun sayap untuk mengembangkan diri menjadi seorang perempuan yang benar-benar layak memegang kunci syurga untuk putra-putri yang akan dilahirkan kelak.
terlepas dari semua itu saya sangat BANGGA menjadi PEREMPUAN yang akan melahirkan generasi-generasi yang shaleh dan shalehah. Amiin ya Rabbal ‘Alamiin
*yang perLu menjadi renungan saat ini sepertinya wanitalah yang kurang memahami betapa ia begitu berharga, betapa ia begitu dipuja, dan betapa ia begitu terhormat, tetapii yang terjadi saat ini??? kesempatan inipun banyak dimanfaatkan oleh kaum adam yang tak jua mengerti betapa wanita itu sangat lembut dan perlu dilindungi*