Kegiatan belajar mengajar yang saat ini lebih akrab disebut proses pembelajaran tidak terlepas dari perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan Evaluasi pembelajaran. Perencanaa yang matang dan baik tentu akan menghasilkan hasil pembelajaran yang baik pula, perencanaan yang baik juga sangat membantu proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam perencanan, pendidik tentu harus mengerti betul bagaimana rencana itu di buat, bukankah ada pepatah “jika kita gagal dalam membuat perencanaan berarti kita telah merencanakan kegagalan”, oleh karena itu perencanaan yang baik adalah modal utama untuk melakukan proses pembelajaran yang baik. Dalam pembuatan rencana proses pembelajaran (RPP) pendidik harus menentukan tujuan dan indikator pada setiap proses pembelajaran. Tujuan dan indikator tersebut tentu harus sesuai dan sejalan dengan standar kompetensi dan tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan. Pendidik menentukan model pembelajaran, metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi dan langkah-langkah yang dapat mempermudah proses pembelajaran.
Pendidik harus memilih model, metode dan pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, Salah satu metode yang dapat dipilih oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah metode problem solving atau pemecahan masalah. Metode problem solving atau pemecahan masalah adalah suatu metode penmbelajaran dengan mengangkat suatu permasalahan yang sesuai dengan tema materi, kemudian peserta didik diajak untuk aktif dan ikut serta dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Metode problem solving atau pemecahan masalah ini dipercaya sebagai kendaraan/alat untuk mengembangkan kemampuan berfikir tinggi. Melalui proses problem solving, para siswa akan mampu menjadi pemikir yang handal dan mandiri. Mereka dirangsang untuk mampu menjadi seorang ; Eksplorer, Inventor, Desainer, Pengambilan keputusan, Komunikator
Menurut Gagne dalam Mulyana (2009), kalau seseorang peserta didik dihadapkan pada suatu masalah, pada akhirnya mereka bukan sekadar memecahkan masalah, tetapi juga belajar sesuatu yang baru.
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dari metode pemecahan masalah (Problem Solving) adalah sebagai berikut:
- Merasakan adanya masalah-masalah yang potensial;
- Merumuskan masalah;
- Mencari jalan keluar;
- Memilih jalan keluar yang paling tepat;
- Melaksanakan pemacahan masalah;
- Menilai apakah pemecahan masalah yang dilakukan sudah tepat atau belum.
Proses pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving sangat cocok untuk memancing daya nalar peserta didik, sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya manusia itu pada hakikatnya dinamis selalu ingin berubah tidak bisa diam dan berpikir sehingga akan tercipta suatu iklmi berpikir untuk mengubah suatu keadaan dan memcahkan masalah-masalah. Peserta didik juga diajarkan masalah-masalah yang telah terjadi, penyebab-penyebab permasalahan tersebut dan penyelesaiannya sehingga peserta didik pada akhirnya dapat berhati-hati dalam bertindak dan dapat menyelesaikan permasalahn-permasalahan yang sedang menimpanya.
Metode problem solving dapat diterapkan pada mata pelajaran apapun, terlebih lagi mata pelajaran sejarah yang biasanya hanya menggunakan metode konvensional seperti ceramah. Dalam suatu tulisan di blog saya membaca bahwa hasil penelitian penerapan metode problem solving dalam pembelajaran mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 12 Malang menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berfikir siswa setelah diterapkan metode pembelajaran problem solving. Peningkatan ini ditunjukkan melalui peningkatan tujuh indikator kemampuan berfikir yang dihitung secara kelompok. Pada siklus pertama prosentase masing-masing indikator adalah 66,9%, 77,2%, 75%, 70,6%, 63,2%, 44,8%, 58%. Sedangkan pada siklus yang kedua masing-masing indikator memiliki prosentase 90,4%, 80,9%, 80,1%, 79,4%, 71,3%, 66,1%, 81,6%. Sehingga masing-masing indikator mengalami peningkatan sebesar 23,5%, 3,7%, 5,1%, 8,8%, 8,7%, 21,3%, 23,6%.
Dewasa ini permasalahan semakin kompleks dan banyak, kemungkinan permasalahan yang akan dialami oleh peserta didik dalam kehidupan kedepannyapun akan bertambah kompleks dan lebih rumit dari permasalahan yang terjadi saat ini, melalui proses pembelajaran yang menggunakan metode problem solving atau pemecahan masalah peserta didik diajarkan untuk terbiasa berhadapan dengan masalah, peserta didik dikenalkan dengan berbagai masalah dan diajak aktif untuk memecahkan permasalahan tersebut, belajar dari pengalaman dan permasalahan-permasalahan yang telah terjadi adalah modal untuk tidak melakukan kesalahan yang pernah terjadi di masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar