"Hidup Untuk Memberi Sebanyak-banyaknya"

Jumat, 20 Mei 2011

BaBe... Pahamilah ini pilihanku

Hari itu aku masih sangat ingin meyakinkan Babe (red: deson pembinmbing akademik Quh) mengenai judul skripsi dan penelitian yang akan aku ambil, aku memutuskan untuk studi pemikiran tokoh saja, OK Babe setuju.. Fine2 ajj, tetapi ketika Babe tau tokoh yang mau aku teliti adalah sang Guru Bangsa Ki Hajar Dewantara, beliau mengatakan kenapa g tokoh Islam ajj jangan tokoh Nasional... OMG Babe aku suka tokoh tersebut, aku sudah jatuh cinta, tadinya mau Gus Dur tapiii Gus Dur cukup sulit untuk menghubungkan pemikiran beliau kedunia pendidikan, Hemm tadinya pilihan yang lain Imam Zarkasyi salah tiga serangkai yang mendirikan Pondok Pesantren Darussalam Gontor... tapii sayaang buku pamongnya g ada....
Babe tolong pahamilah keinginan anak didikmu inih.... OK pemikiran Ki Hajar Dewantara lebih kepada pembentukan warga negara yang Nasionalis dan berkarakter Pancasilais... sedangkan Karakter Islami dibangun dari akhlakul karimah bukan ideologi pancasila... OK... saya mengerti Babe.. tapiii bukankah seorang muslim yang baik dia haruslah menjadi warga negara yang baik yang nasionalis dan pancasilais... ???
Babe... pahamilah mau ku... Tut Wuri Handayani sampai sekarang masih menjadi slogan di Departemen Pendidikan kita.. bukankah ini menunjukkan bahwa dunia pendidikan di Indonesia masih sangat terpengaruh oleh pemikiran Ki Hajar Dewantara...
Babe... Ingin ku menjelaskan semua ini, tapiii kesempatan itu belum ada.... aahh Babe andai engkau membaca coretan ini...

#gamang.com__dosen yang bukan PA mendukung judul skripsiku tapii Babe sendiri mempunyai pemikiran yang beda... Hahay akan aku yakinkan dirimu be...

Bersyukur namaku Oci Melisa Depiyanti

Pertama kali aku menginjakkan kaki ke sakolahku MAN 1 Bandar Lampung aku berkenalan dengan seorang perempuan manis, ku perkenalakan diriku “namaku Oci Melisa Depiyanti, penggil aj Oci”, kemudian dia membalas jabatan tanganku dengan senyum manisnya “aku Ruri, nama lengkapku Ruri Retno”

Hemm tidak terbayangkan olehku teman pertama yang aku kenal di sekolah baruku mempunyai nama manis semanis si empunya akan tetapiiii gubrak ada sesuatu yang mengganjal, bagaimana aku bisa memanggilnya.. siapa tadi namanya “RURI” ohh Tuhan... kenapa harus banyak  sekali huruf “R” di dalam namanya...

Dari sana aku berfikir andai nama dia adalah namaku betapa sulitnya aku untuk memperkenalkan namaku... syukur namaku bukan Ruri Retno tapii namaku Oci Melisa Depiyanti...

andai benar namaku penuh dengan huruf “R” aku harus tetap bersyukur karena aku masih bisa berbicara dan masih bisa berkomunikasi dengan baik...

Banyak hal yang bisa membuat kita bersyukur---->> sebuah nama bukan hanya doa, mungkin orang tuaku tau kali yaaa kalau diriku akan terlahir cadel [[tak apeu2 ahh lucu koQ... hahayyy]]....